Alhamdulillaah Wasyukrulillaah Laahaula Walaaquwwata Illabillaah...
Sholawat dan Salam mudah-mudahan selalu tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, kepada keluarganya dan para sahabatnya serta kepada umatnya yang selalu istiqomah senantiasa mengikuti ajarannya. Aamiin.
Kajian rutin malam selasa kali ini sempat diawali dengan padamnya listrik di Sunten dan sekitarnya. Kajian yang biasanya diakhiri pukul 10 malam, tak terasa hingga mundur sampai 20 menitan. Forum nampaknya tertarik sekali dengan diskusi yang disampaiakan oleh Ustadz Joni, yaitu tentang Evaluasi Munaqosyah yang berlangsung Ahad 22 April 2018 kemarin.
Penilaian secara umum, Munaqosyah berlangsung dengan lancar dan sukses tanpa hambatan yang berarti. Namun dengan lancar dan suksesnya pelaksanaan waktu itu, ada hal yang sangat menarik untuk kita evaluasi. Dibandingkan dengan Rayon lain, kita dari Minggir merasa bangga dengan lumayan banyak santri yang kita kirimkan untuk mengikuti Munaqosyah. Sejumlah 33 santri kita diuji satu per satu tanpa ampun oleh para Munaqisy. Tim Munaqisy yang menguji santri kita, juga menguji santri-santri dari Rayon Moyudan dan Seyegan, artinya semua santri mendapatkan beban ujian yang sama untuk tiap materi yang diujikan.
Nah, ternyata rekapan nilai hasil Munaqosyah cukup membuat kita terheran-heran. Bagaimana tidak, dari 33 santri yang ikut munaqosyah, baru 4 santri yang berhasil dinyatakan lulus, sedangkan 29 santri harus mengikuti remidi. Kebanyakan santri-santri yang remidi, mereka harus mengikuti remidi 1 yaitu materi membaca dengan tartil. Ada apa dengan santri-santri kita? atau bisa jadi malah Ada apa dengan Ustadz/ah kita?
Apakah memang kualitas kemampuan santri-santri kita jaman Now sudah tidak sehebat santri-santri kita jaman dulu?
Ataukah memang para Ustadz/ah kita yang terlalu memudahkan santri untuk naik tingkat ke jilid di atasnya? Hingga mungkin santri menjadi kurang tepat dalam penerapan ilmu tajwidnya dalam membaca Al Quran?
Jawaban dan solusinya :
Mari kita renungkan bersama...
Mari kita pikirkan bersama...
Ayo Ustadz/ah sekalian... Kapan-kapan kita kumpul ngobrol bareng untuk kemajuan TKA TPA di Minggir yang kita banggakan ini...
Sekian, dan terima kasih atas perhatian dan renungannya..
0 komentar:
Posting Komentar